Rabu, 16 November 2011

PT. JASA MARGA (PERSERO)

Nama : Nur Rahmi Mardiyah
Npm : 15210144
Kelas : 2EA15
PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
CABANG JAKARTA-CIKAMPEK
Di bagian : Ka. Bag SDM & UMUM
Tugasnya :
- Mengambil Surat Masuk dari kepala cabang yang sudah diisi, lalu diproses ke KAB SDM & UMUM lalu dikrim ke SUB BAGIAN UMUM, SUB BAGIAN LOGISTIK, SUB BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA & PROGRAM KETERTIBAN & PROGRAM BINA LINGKUNGAN.
- Surat masuk harus diberikan diposisi, karena sebelum kepala bagian mengisi surat masuk, harus diberikan lembar diposisi, setelah itu dikasih diposisi surat masuk diberikan kepada bagian SDM & UMUM lalu surat masuk turun dari Ka. Bag harus diberikan lagi kepada para bagian bawahnya seperti : logistik, PU & PKBL, UMUM untuk diprorses.
- Surat keluar yag dari SDM harus ditanda tangani setiap Ka. Bag SDM & UMUM, setelah berkas tersebut diberikan nomor terlebih dahulu, jika ada berkas yang hilang bisa terlacak karena sudah dicatat dibuku surat keluar.
- Menulis surat masuk internt & externt, kalau internt : surat masuk dari kepala cabang yang diberikan kepada Ka. Bag masing-masing sesuai isi surat masuk tersebut. Sedangakan surat masuk externt : surat masuk dari Kepala Sub bagaian PT (P engumpulan Tol ) yang diberikan kepada Ka. Bag masing-masing seperti Ka. Bag SDM & UMUM, Ka. Bag Akuntansi.
- Mengirim Surat PPA dari HRD ke Bagian keuangan.
- Mengcopy Data-Data dari Bagian akuntansi.
- Mengirim Dokumen dari Kepala Cabang (KACAB) Ke Bagian Keuangan, Bagaian Logistik, Bagian Umum, Bagian Koperasi dan Bagian PU & PKBL.
- Mengantar berkas Bagian Koperasi.

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan
 Efisiensi Perusahaan
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang
kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orangorang
bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh
terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan
utamanya melayani anggota.
• Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan
pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas
serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat
ekonomi.
• Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara
membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input
realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien). Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu : (1) Manfaat ekonomi langsung (MEL) (2) Manfaat ekonomi tidak langsung (METL) • MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya. • METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota. • Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA • Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut : MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi: 1. Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota  Evektivitas koperasi - Organisasi ekonomi yang memiliki keharusan menangani usaha berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas. - Prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mewujudkan produktivitas yang tinggi harus dipadukan dengan optimasi pelayanan dan kesejahteraan mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas yang setepatnya .Oleh sebab itu sampai saat ini mengukur efektivitas organisasi atau badan usaha lain sangat sederhana dibandingkan dengan mengukur efektivitas koperasi. - Organisasi koperasi tidak saja semata berkenaan dengan aspek ekonomi melainkan juga akan berkenaan dengan aspek sosialnya. Akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi yang selalu dalam keadaan bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan sumberdaya maka merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting.  PRODUKTIVITAS KOPERASI Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.
Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi :
PPK = S H U X 100%
Modal koperasi
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 118,432,448
= Rp. 86.62
Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.

RENTABILITAS KOPERASI
Untuk mengukur tingkat rentabilitas koperasi KSU SIDI maka digunakan rumus perhitungan sebagai berukut:
Rentabilitas = S H U X 100%
AKTIVA USAHA
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 518,428,769
Rp. 19.79 %

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa setiap Rp.100,- aktiva usaha mampu menghasilkan sisa hasil usaha sebesar Rp.19.79,-. Hal ini berarti koperasi KSU SIDI Sanur mampu mengembangkan usahanya dengan baik kea rah yang meningkat.
Analisis Laporan Koperasi
 Analisis Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi :
(1) Neraca,
(2) perhitungan hasil usaha (income statement),
(3) Laporan arus kas (cash flow),
(4) catatan atas laporan keuangan
(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.

a) Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
b) Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
c) Demikian penulisan ini tidak untuk bertujuan komersil tetapi untuk penambahan nilai dalam menunjang mata kuliah adaptif softskill mengenai ekonomi koperasi. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam mengembangkan koperasi dengan mengevaluasi kembali manfaat dari hasil yang diberikan dalam koperasi yang dilihat dari sisi perusahaan.

Rabu, 12 Oktober 2011

Tugas Ekonomi Koperasi 2

Nama    : Nur Rahmi Mardiyah
Kelas     : 2ea15
Npm      : 15210144

A.    TUJUAN & FUNGSI KOPERASI
1.      Pengertian badan usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencari laba atau keutungan. Badan usaha seringka;li disamakan dengan perusahaan,walaupun pada kenyataannya,berbeda. Perubahan utamanya, badan usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
2.      Koperasi sebagai badan usaha
Koperasi adalah badan usaha (UU NO.25 tahun1992), Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip-prinsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi sistem yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai  badan usaha jiga bearti merupakan dari manusia, aset-aset fisik dan non fisisk, informasi, dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisis anggota. Dalam UU NO.25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi  adalah pemilik dan sekaligus jasa koperasi.
3.      Tujuan & nilai koperasi
Prof  william F. Glueck (1984), pakar manajemen termuka dari universitas Gerogia dalam bukunya strategy manajemen and Bussines Policy,mendefinisikan tujuan perusahaan sebagai hasil terakhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya.
Selanjutnya, Glueck menjelaskan 4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan:
a.       Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya.
b.      Tujuan membantu mengkoordinasikan keputusan dan pengambilan keputusan
c.       Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasu organisasi
d.      Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata dari pada pernyataan misi

Dalam merumuskan tujuan perusahan, perlu diperhatiakn keseimbanagan kepentigan dari berbagai pihak yang terlibat dalam perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan manajemen seperti memaksimumkan keuntugan ataupun efisiensi, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, modal, pekerja, konsumen, pemasok (suppliers), lingkungan , masyarakat, dan pemerintah.

B.     ORGANISASI & MANAJEMEN

1.      Bentuk Organisasi
Bentuk Organisasi Garis
Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol, disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang sedikit, salimg kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya :
1.    Kesatuan komodo terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan
2.    Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkomunikasi masih sedikit.
3.    Rasa solidaritas diantara karyawan umunnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya :
1.    Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimanb\a bila pimpinan tersebutr berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
2.    Ada kencedrungan pimpinan bertindak secara otokratis
3.    Kesaempatan karyawan untuk berkembang terbatas

Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini, merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya :
1.      Pembidangan tugas-tugas jelas.
2.      Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3.      Digunakannya tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya :
1.      Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2.      Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.

Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini, umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini, diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya :
1.      Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya dan kompleksitas susunan organisasinya.
2.      Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3.      Perwujudan “the right man in the right place” lebih mudah terlaksana.
Keburukannya :
1.      Sesama karyawan dapat terjadi saling mengenal, solidaritas sulit terbangun.
2.      Susuanan organisasinya yang kompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi  antar divisi atau departemen.

Bentuk Organisasi Fungsional dan staff
Bentuk ini, merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.   

2.      Hirarki Tanggung Jawab
Dalam rapat anggota tugasnya memilih dan memberhentikan pengawas, dan juga memilih dan memberhentikan pengurus.
Pengurus :
Tugas :
1.      Mengelola koperasi dan usahanya
2.      Mengajukan rancangan rencana kerja, Budget dan belanja koperasi
3.      Menyelenggarakan rapat anggota
4.      Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban
5.      Maintenance daftar anggota dan pengurus
Wewenang :
1.      Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
2.      Meningkatkan peran koperasi
Pengawas : Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandt untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi dan usaha koperasi.

Kamis, 22 September 2011

Tugas Ekonomi Koperasi (softskill)

Nama : Nur Rahmi Mardiyah
Kelas : 2EA15
NPM : 15210144

KONSEP, ALIRAN & SEJARAH KOPERASI
Konsep Koperasi
Konsep Koperasi Barat
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan, kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Unsur – Unsur Positif Konsep Koperasi Barat
1. Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar anggota sesama, dengan saling membantu, dan saling menguntungkan
2. Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama
3. Hasil berupa surplus / keuntungan didistribusikan kepada anggotanya sesuai dengan metode yang telah disepakati
4. Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi
Dampak Langsung Koperasi Terhadap Anggotanya
1. Promosi kegiatan ekonomi anggota
2 Pengembangan usha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan SDM, pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan dan bekerjasama antar koperasi secara horizontal dan vertikal
Konsep Koperasi Sosialis
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional
Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan – tujuan system sosialis – komunis
Konsep Koperasi Negara Berkembang
1. Koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya
2. Perbedaan dengan konsep sosialis yakni ; bahwa konsep sosialis, tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif. Beda dengan konsep Negara berkembang yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotan
Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
Aliran Koperasi
1. Aliran Yardstick
1. Dijumpai pada negara – Negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian liberal
2. Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
3. Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah – tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi di tangan koperasi itu sendiri
4. Penaruh aliran ini sangat kuat, terutama di Negara – Negara barat dimana industri berkembang dengan sangat pesat. Seperti di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.
2. Aliran Sosialis
1. Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi
2. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di Negara – Negara Eropa Timur dan Rusia
3. Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )
1. Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat
2. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat
3. Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “ kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik

Sejarah Perkembangan Koperasi
Sejarah Lahirnya Koperasi
1. 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berjembang dewasa ini. Th. 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit
2. 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”
3. 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredich W. Raiffesen
4. 1808 -1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze
5. 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional
Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
• 1895 di Leuwiliang didirkan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco,”Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabai Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk. Mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong temsn sejawatnya dan para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang
• Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang pokok – pokok perbankkan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto. Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”
• 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur Voor Volkscredetwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia
• 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya
• 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya
• 1961, diselenggarakanMusyawarah Nasional Koperasi I (MUNASKOP I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin
• 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang – Undang No. 14 th. 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis, dan Komunis) diterapkan di koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan MUASKOP II di Jakarta
• 1967, Pemerintah mengeluarkan Undang – Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok – Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
• Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi

Rabu, 11 Mei 2011

tugas b.inggris

Nama : Nur Rahmi Mardiyah
Kelas : 1ea 19
Npm : 15210144

EXERCISES:
Fill in the blanks with right from of causative have, and choose the right from of verb given in the brakets. (isilah dengan bentuk causative have yang benar, dan pilih salah satu bentuk verb yang benar diberikan di dalam kurung).

1.     We had our treasury bought our new books yesterday. (buy/buys/bought/to buy)
2.     She has her mom cooked dinner for her. (cook/cooks/cooked/ to cook)
3.     He had his brother done his homework last night. (do/does/did/done)
4.     Tom is having bill written the report at the moment.(write/writes/writing/written)
5.     Mike has jenni saved his data. (save/saving/saves/saved)
6.     Bob has his packages delivered by the postman. (deliver/delivers/delivered/delivery)
7.     Eddy had his data changed by his secretary last week. (change/changes/changed/changing)
8.     Marie is having her house painted by the workman at the moment. (paint/painting/painted/paints)
9.     Jonny has his car parked by the parking man. (park/parking/parked)
10.                         They are having their maid cleaned their room right now. (clean/cleaned/cleans/cleaning).

Selasa, 10 Mei 2011

Coruption








            Coruption is the one problem which always happen in Indonesia. This coruption in a various thing of this country for example corruption happen in institution of law and institution of tax in this country for the defendant of corruption the should get a heavy punishment maybe like death punishment. So I think Igree if the defendant of corruption should be imposed death penalty.
      There are tow reason why I agree the defendent coruption should be imposed deadth penalty. Firstly I think the defendant of corruption of this government institution in this country. Is reasonable to get a death punishment because of their operation many construction of this country is being. Inhibited for example is construction school building.
      The second reason is because of their operation many poor people does’nt get a subsidy foer government and they doesn’t get a medical guarantee.
      In conclusion I agree if the defendant of corruption get dead if the defendant of corruption get dead punishmen because they has inhibilited the construction of this country and Ithink the government should change and strengthen the coruption law in this country.