Senin, 15 Oktober 2012

tugas sotkill perilaku konsumen Nur Rahmi Mardiyah 152110144 3EA15

Nama : Nur Rahmi Mardiyah Npm : 15210144 Kelas : 3ea15 Psikologi Konsumen Psikologi konsumen adalah hubungan antara penciptaan suatu produk dan peluang penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologis) yaitu meliputi pemahaman tentang proses psikologi dalam diri konsumen sebagai individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang dipertimbangkan dalam strategi pemasaran/distribusi produk, riset pemasaran dalam konteks psikologi. Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa. Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa. Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai pemakai, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya. Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu: a. Efektivitas pengujian periklanan b. Survei, pendapat konsumen c. Penilaian sikap konsumen melalui rating scale dan projective to techniques d. Pembagian pasar psikologis e. Pengujian produk f. Studi perilaku konsumen dalam keadaan alam. Perilaku Konsumen Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan juga berfungsi kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan. Proses memutuskan untuk membeli ada dua macam, yaitu proses yang biasa atau terbatas dan proses yang diperpanjang (extended). Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar. 1. Menurut Engel (1995), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. 2. Menurut Loudon dan Bitta (1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. 3. Menurut Kotler dan Amstrong (2006), mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal. Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: • Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. • Perilaku konsumen menyangkut suatu proses kepurtusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan. Sebagai contoh adalah banyaknya lakunya boneka Barbie yang sangat cantik dan tentu saja sangat disukai para anak perempuan. Mereka akan meminta kepada orang tuanya untuk membeli boneka tersebut meski harganya tidaklah murah. Setelah dibelikan oleh orang tuanya, maka anak tersebut akan meminta lagi peralatan untuk bonekanya yang harganya pun tidaklah murah, lalu mereka akan meminta dibelikannya boneka lagi dengan jenis yang berbeda sangatlah besar. Dari contoh diatas dapat dilihat bagaimana perilaku konsumen (anak perempuan dalam hal ini) dalam menanggapi adanya poduk baru di lingkungannya. Psikologi konsumen berkaitan pengaambilan keputusan dalam pemasaran Penelitian konsumen membantu perusahaan dan organisasi meningkatkan pemasaran mereka memahami strategi oleh isu-isu seperti bagaimana • Psikologi tentang bagaimana konsumen berpikir, merasa, akal, dan pilih antara alternatif yang berbeda (misalnya, merek, produk, dan pengecer); • Psikologi tentang bagaimana konsumen dipengaruhi oleh atau dia lingkungannya (misalnya, budaya, keluarga, tanda, media); • Perilaku konsumen saat berbelanja atau membuat keputusan pemasaran lainnya; • Keterbatasan pengetahuan konsumen atau kemampuan memproses informasi mempengaruhi keputusan dan hasil pemasaran; • Bagaimana konsumen motivasi dan strategi keputusan berbeda antara produk yang berbeda dalam tingkat pentingnya atau bunga yang mereka memerlukan untuk konsumen, dan • Bagaimana marketer bisa beradaptasi dan meningkatkan kampanye pemasaran dan strategi pemasaran untuk lebih efektif menjangkau konsumen. ” Satu “resmi” definisi perilaku konsumen adalah “studi individu, kelompok, atau organisasi dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, aman, menggunakan, dan membuang produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan dan dampak bahwa proses terhadap konsumen dan masyarakat. ” Walaupun tidak perlu untuk menghafal definisi ini, ia membawa Facebook beberapa hal yang berguna: • Perilaku terjadi baik untuk individu, atau dalam konteks kelompok (misalnya, teman mempengaruhi apa jenis pakaian seseorang memakai) atau organisasi (orang pada pekerjaan membuat keputusan untuk yang produk perusahaan harus menggunakan). • Perilaku konsumen melibatkan penggunaan dan pembuangan produk serta studi tentang bagaimana mereka dibeli. • menggunakan Produk sering menarik bagi pemasar, karena hal ini dapat mempengaruhi bagaimana sebuah produk adalah posisi terbaik atau bagaimana kita dapat mendorong peningkatan konsumsi. Karena masalah lingkungan banyak hasil dari penjualan produk (misalnya, oli motor yang dikirim ke sistem pembuangan untuk menghemat biaya daur ulang, atau sampah menumpuk di tempat pembuangan) ini juga merupakan daerah yang menarik. • Perilaku konsumen melibatkan jasa dan ide serta produk-produk nyata. • Dampak perilaku konsumen pada masyarakat juga relevansi. Sebagai contoh, pemasaran yang agresif dari makanan berlemak tinggi, atau pemasaran yang agresif kredit mudah, bisa berakibat serius bagi kesehatan nasional dan ekonomi. Ada empat aplikasi utama perilaku konsumen: • Yang paling jelas adalah untuk strategi pemasaran-yaitu, untuk membuat kampanye pemasaran yang lebih baik. Misalnya, dengan memahami bahwa konsumen lebih mudah menerima iklan makanan saat mereka lapar, kita belajar untuk menjadwalkan iklan snack sore. Dengan memahami bahwa produk-produk baru biasanya awalnya diadopsi oleh beberapa konsumen dan hanya menyebar kemudian, dan kemudian hanya secara bertahap, ke seluruh penduduk, kita belajar bahwa (1) perusahaan yang memperkenalkan produk baru harus dibiayai dengan baik sehingga mereka dapat tetap bertahan sampai produk mereka menjadi sukses komersial dan (2) adalah penting untuk menyenangkan pelanggan awal, karena mereka pada gilirannya akan berikutnya merek ‘pelanggan banyak pilihan mempengaruhi. • Sayangnya, Accutane mengakibatkan cacat lahir parah jika diambil oleh wanita hamil. Meskipun dokter diminta untuk memperingatkan pasien perempuan mereka ini, jumlah masih menjadi hamil saat mengambil obat.. Untuk mendapatkan perhatian konsumen, Federal Drug Administration (FDA) mengambil langkah membutuhkan yang grafis gambar yang sangat dari bayi cacat ditampilkan pada wadah obat. • \ Sosial melibatkan pemasaran mendapatkan ide menyeberang ke konsumen bukan menjual sesuatu. Marty Fishbein, seorang profesor pemasaran, melanjutkan cuti bekerja untuk Centers for Disease Control berusaha untuk mengurangi kejadian penularan penyakit melalui penggunaan narkoba ilegal. Solusi yang terbaik, jelas, akan jika kita bisa membuat pengguna obat terlarang untuk berhenti. bagaimanapun, dianggap tidak layak. Hal itu juga ditentukan bahwa praktek berbagi jarum terlalu tertanam di budaya obat harus dihentikan. Akibatnya, dengan menggunakan pengetahuan tentang sikap konsumen, Dr Fishbein menciptakan kampanye yang mendorong pembersihan jarum dengan pemutih sebelum berbagi mereka, sebuah tujuan yang diyakini lebih realistis. • Sebagai manfaat final, perilaku konsumen belajar harus membuat kita konsumen yang lebih baik. Akal sehat menunjukkan, misalnya, bahwa jika Anda membeli sebotol cairan 64 ons deterjen, Anda harus membayar kurang per ons daripada jika anda membeli dua botol 32 ons. Dalam prakteknya, bagaimanapun, Anda sering membayar premi ukuran dengan membeli kuantitas yang lebih besar. ain. Dengan kata lain, dalam hal ini, mengetahui fakta ini akan menyadarkan Anda ke perlu memeriksa label unit biaya untuk menentukan apakah Anda benar-benar mendapatkan murah. Ada beberapa unit di pasar yang dapat dianalisis. Tujuan utama kami dalam kursus ini adalah konsumen. Namun, kami juga akan perlu untuk menganalisis’s perusahaan sendiri kekuatan dan kelemahan dan orang-orang dari perusahaan yang bersaing. Anggaplah, misalnya, bahwa kita membuat suatu produk yang ditujukan untuk konsumen yang lebih tua, segmen berkembang. Sebuah perusahaan bersaing yang menargetkan bayi, pasar menyusut, kemungkinan akan mempertimbangkan reposisi terhadap pasar kami. Untuk menilai perusahaan potensial ancaman bersaing, kita perlu memeriksa aset (misalnya, teknologi, paten, pengetahuan pasar, kesadaran merek) terhadap tekanan yang dihadapi dari pasar. Akhirnya, kita perlu untuk menilai kondisi (lingkungan pemasaran). Sebagai contoh, meskipun kita mungkin telah mengembangkan produk yang menawarkan daya tarik yang besar bagi konsumen, resesi mungkin mengurangi permintaan secara dramatis. Prinsip Perceptual Organization yang Dikaitkan dengan Strategi Pemasaran. Pengorganisasian (perseptual organization) Manusia cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak teratur.Stimuli yang banyak datang dari lingkungan tidak diserap begitu saja. Setiap orang melakukan pengorganisasian terhadap stumuli tersebut. Adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu hubungan figur dan lataberlakang, pengelompokan dan penyelesaian. 1) figur dan latar belakang Misal sebuah foto yang di dalamnya ada ayah,ibu,anak dengan pemandangan lautnya. Keluarga adalah sebuah figur dan laut adalah latar belakang. Memang figur memperoleh porsi dominan dalam mendapat perhatian dibanding latar belakang. Karena setiap orang berusaha untuk melakukan seleksi terhadap stimuli.oleh karena itu tidak setiap stimuli memperoleh perhatian yang sama. Gambar adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana objek yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya. Pemasar harus membuat iklan dimana objek dan latar belakangnya mudah dibedakan. 2) pengelompokan orang-orang cenderung melakukan pengelompokan terhadap stimuli yang diterima, sehingga dapat membentuk kesan atau gambaran yang seragam. Jadi tujuannya adalah untuk mempermudah interpretasi. Orang biasanya mengelompokan stimulus sehingga membentuk satu kesatuan arti. Ketika teman anda menanyakan nomor telepon, Anda menyebut 586 15 15. Menyebutkan tiga angka pertama, kemudian berikutnya dua angka- dua angka, proses menyebutkan angka nomor telepon terpisah –pisah tersebut disebut sebagai pengelompokan (grouping) agar mudah diingat. 3) penyelesaian setiap orang cenderung untuk ”menyelesaikan”. Kecenderungan ini tercermin dari usaha untuk mengorganisasikan persepsi sehingga terbentuklah gambaran yang lengkap. Kalaupun pola stimuli tidak lengka, setiap orang cenderung menganggapnya lengkap.sadar atau tidak setiap orang cenderung berusaha mengisi bagian stimuli yang hilang, pada akhirnya lengkap menurut anggapann

Sabtu, 06 Oktober 2012

tugas softkill perilaku konsumen 3ea15

Nama : Nur Rahmi Mardiyah Npm : 15210144 Kelas : 3ea5 Perilaku Konsumen bisa Membantu Produk/penjualan. Dalam perkembangan konsep pemasaran, konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian. Para praktisi maupun akademisi berusaha mengkaji aspek-aspek konsumen dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia. Pertama, Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Misalnya saja ketika pemasar sebagian kecil saja dari suatu populasi, dan dengan karakteristik yang khusus, maka upaya-upaya pemasaran produk bisa diarahkan dan difokuskan pada kelompok tersebut. Kedua, perkembangan perdagangan pasa saat ini menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen. Kelebihan penawawan tersebut bisa disebabkan oleh faktor seperti kualitas barang tidak layak, tidak memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, atau mungkin juga karena konsumen tidak mengetahui keberadaan produk tersebut. Perilaku konsumen dalam memilih dan membeli tidak lepas dari produk yang akan dibeli. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompotensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefenisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin yang bahwa perilaku konsumen sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk barang dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusuli tindakan tersebut. A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Terdapat dua factor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu factor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan referensi serta keluarga. Faktor lain adalah factor psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. 1. Budaya Budaya yang ada dalam sekelompok masyarakat merupakan seperangkat aturan dan cara-cara hidup. Dengan adanya aturan dan cara-cara hidup, anggota dituntut untuk menjalani kehidupan yang serasi. Masyarakat diperkenalkan pada adanya baik-buruk, benar-salah dan adanya harapan-harapan hidup. Dengan aturan seperti itu orang akan mempunyai pijakan bersikap dan bertindak. Budaya adalah dinamis. Budaya secara berkelanjutan berevolusi, meramu gagasan-gagasan lama dengan kemasan baru dan seterusnya. Suatu area budaya terdiri atas area-area fungsional sebagai berikut: a. Ekologi merupakan system beradaptasi pada habitat/lingkungan. Ekologi ini dibentuk oleh teknologi yang digunakan untuk memperoleh dan mendistribusikan sumber daya. Sebagai contoh Negara Jepang sangat ahli dalam mencanangkan produk yang efesien karena mereka dihadapkan pada luas wilayah yang sempit. b. Struktur Sosial Merupakan wilayah yang berfungsi sebagai penjaga ketertiban kehidupan sosial. Struktur sosial ini meliputi kelompok politik domestic yang dominan dalam budaya. c. Ideology Merupakan karakteristik mental dari orang-orang dalam suatu masyarakat dan cara-cara mereka berhubungan dengan lingkungan dan kelompok sosial lainnya. Fungsi ideologi ini berkisar pada bagaimana anggota masyarakat memiliki pandangan yang umum pada dunia, seperti bagaimana prinsip-prinsip moral, etos kerja dan prinsip-prinsip estetik. 2. Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan dalam pembelian produk untuk kebutuhan keluarga. Kebutuhan keluarga didasarkan pada umur dan jenis kelamin anggota kelompok dalam keluarga. Dengan pertimbangan ini perlu memperhatikan siapa-siapa yang menjadi pengambilan keputusan dalam membeli keperluan rumaha tangga. Pengambil keputusan ini akan mempengaruhi: a. Iklan Ciri-ciri pembuatan keputusan keluarga mempengaruhi isi pesan iklan. Jika istri atau suami dalam pembuatan keputusan, pesan iklan harus diarahkan untuk memenuhi kelompok dominan tersebut. Masalah strategi yang lebih sulit muncul ketika keputusan dibuat bersama. Apakah seharusnya iklan diarahkan kepada suami atau istri, atau seharusnya satu iklan didesain untuk menarik kedua-duanya. b. Media Pemilihan media seharusnya didasarkan pada siapa yang lebih terlibat dalam pengambilan keputusan. Jika misalnya istri lebih dominant dalam pengambilan keputusan, yang berarti dia lebih terlibat daripada suami, maka media untuk menampilkan iklan juga harus media yang berorientasi pada perempuan dewasa. c. Pengembangan ProdukPersoalan yang muncul dalam masalah pengembangan produk adalah apakah produk yang dikembangkan hanya untuk satu anggota keluarga saja atau justru meliputi seluruh keluarga. Dalam pengembangan produk, terutama yang berkaitan dengan produk untuk anak-anak, seharusnya desain produk, terutama yang berkaitan dengan produk tidak berdasarkan pada selera si anak, (anak tidak/belum mempunyai pilihan yang tepat dan biasanya pengaruh ibu lebih besar) tetapi mendasarkan pada perspektif dan selera ibu. d. Penetapan Harga Strategi harga mungkin juga dipengaruhi oleh identifikasi pembuat keputusan. Artinya, harga yang ditentukan untuk suatu produk, harus mempertimbangkan tanggapan pengambil keputusan pembelian. Suami biasanya menentukan berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mobil, sedangkan istri lebih banyak menentukan dalam pembelian peralatan rumah tangga. Dengan demikian, pemasar dalam menetukan harga mobil atau harga peralatan rumah tangga harus memperhatikan tingkat sensivitas suami atau istri. e. Distribusi Sifat-sifat pembuatan keputusan keluarga mungkin juga mempengaruhi strategi distribusi. Jika keputusan dibuat secara bersama, toko-toko membutuhkan jam buka lebih lama untuk mengakomodasi suami atau istri. Orientasi produk untuk masing-masing anggota keluarga, membutuhkan peralatan display yang terpisah. 3. Persepsi Konsumen Citra adalah realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realitas, secara normal realitas akan menang. Periklanan (secara lebih luas komunikasi) yang tidak didasarkan pada realitas hanya akan menciptakan harapan yang lebih tinggi daripada kenyataan yang dirasakan. Akibatnya ketidakpuasan akan muncul dan akhirnya konsumen mempunyai persepsi yang buruk terhadap citra organisasi. Yang penting disadari bahwa citra itu ada dalam realitas. Citra bukan apa yang dikomunikasikan, jika citra yang dikomunikasikan tidak sesuai dengan realitas. Ketika tidak ada konsistensi antara kinerja nyata dan citra yang dikomunikasikan, realitas akan menang. Komunikasi organisasi yang dirasakan tidak percaya, akan merusak citra bahwa mungkin lebih parah lagi. Jika terdapat masalah citra, manajemen harus menganalisis sifat-sifat masalah secara keseluruhan sebelum melakukan tindakan. Masalah komunikasi seharusnya diperbaiki dengan memperbaiki komunikasi. Bagaimanapun jika terdapat masalah yang nyata, misalnya jika citra yang buruk disebabkan kinerja yang jelek, citra hanya dapat diperbaiki dengan tidakan internal, yang bertujuan memperbaiki kinerja. 4. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat factor psikologis utama, yaitu: a.Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. b.Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat sebagai orang yang agresif dan tidak tulus, yang lain mungkin menganggap orang yang sama sebagai orang yang pintar dan suka membantu. c.Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. d.Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Para pemasar sangat tertarik pada keyakinan yang ada di dalam pikiran orang tentang produk dan merek mereka. Keyakinan merek ada dalam memori konsumen. 5. Kepribadian dan gaya hidup Usaha untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karaktristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. a. Usia dan tahap siklus hidup — orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya, beragam makanan selama tahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. b. Pekerjaan dan ekonomi — Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk dan jasa mereka. c. Gaya Hidup — adalah pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. B. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas merek adalah keinginan melakukan dan perilaku pembelian uang. Dalam beberapa kasus tertentu, loyalitas merek mungkin adalah hasil dari aktivitas kognisi dan pengambilan keputusan ekstensif. Pasar untuk suatu merek tertentu dapat dianalisis dari sudut jumlah konsumen disetiap kategori dan strategi yang dapat dibuat untuk memperkuat loyalitas merek suatu group tertentu. 1. Loyalitas Merek tak terbagi (undivided brand loyalty) adalah kondisi yang ideal. Dalam beberapa kasus, karena alasan-alasan tertentu, konsumen benar-benar hanya mau membeli satu macam merek saja dan membatalkan pembelian jika merek tersebut ternyata tidak tersedia. 2. Loyalitas merek berpindah sesekali (brand loyalty an occasional switch) cenderung lebih sering terjadi. Kosumen kadang-kadang berpindah merek untuk berbagai macam alasan tertentu: Merek yang biasa dipakai mungkin sedang habis, suatu merek baru baru masuk kepasar dan konsumen mencoba-coba untuk memakainya, merek pesaing ditawarkan dengan harga yang khusus, atau merek yang berbeda dibeli untuk kejadian-kejadian tertentu saja. 3. Loyalitas merek berpindah (brand loyalty switch) adalah sasaran bersaing dalam pasar yang pertumbuhannya lamban atau sedang menurun. Misalnya, perusahaan-perusahaan yang bersaing di pasar celana jeans atau insdustri minuman keras sangat mengharapkan perpindahan mereka demi pertumbuhan jangka panjang mreka. 4. Loyalitas merek terbagi (divided brand loyalty) adalah pembelian dua atau lebih merek secara konsisten. Misalnya, sampo memiliki tingkat loyakitas merek yang rendah. Salah satu alasan untuk hal ini adalah bahwa rumah tangga membeli berbagai macam sampo untuk anggota keluarga yang berbeda-beda atau untuk tujuan yang berbeda. 5. Pengabaian merek (brand indifference) adalah pembelian yang tidak memiliki pola pembelian ulang yang jelas. Ini adalah posisi lawan dari loyalitas merek tak terbagi. Dalam beberapa hal, kategori loyalitas ini terasa tidak memadai. Namun intinya adalah bahwa ada beberapa tingkat loyalitas merek. Derajat loyalitas merek dapat dipandang sebagai suatu garis kontinum, dan ada berbagai indeks kuantitatif yang dapat dibuat untuk mengkategorikan loyalitas individu atau tumah tangga atau produk-produk tertentu. Dalam menjelaskan loyalitas merek terdapat beberapa pendekatan. Pendekatan behavior menekankan bahwa loyalitas dibentuk oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang adalah loyalitas, sementara itu pendekatan kognitif memandang bahwa loyalitas merek merupakan fungsi dari proses psikologi (decision making). Pendekatan mengukur loyalitas secara general belum berakhir, oleh karena itu generalisasi mengenai loyalitas tidak bisa dirumuskan. Namun demikian, terdapat beberapa karakteristik umum yang bisa diidentifikasikan apakah seseorang mendekati loyalitas atau tidak. Assel (1992) mengemukakan empat hal yang menunjukkan kecenderungan konsumen yang loyal sebagai berikut: 1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri terhadap pilihannya. 2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat risiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya. 3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin loyal terhadap toko. 4. Kelompok konsumen yang minoritas cenderung untuk lebih loyal terhadap merek. Begitu juga dalam produsen, produsen disebut juga sebagai orang yang melakukan kegiatan produksinya. Pengertian dari produksi yaitu merupakan kegiatan menghasilkan atau mrenambah guna barang atau jasa, pengertian produksi memuat unsure sebagai berikut : • Kegiatan menghasilkan barang. • Kegiatan manambah nilai guna jadi dalam pengertian tersebut perilaku produsen tidak terlepas dari kegiatan guna menghasilkan maupun menambah nilai guna sumen bisa membeli merek produk yang diinginkan. C. Lingkungan Produk Lingkungan produk (product environment) adalah rangsangan yang berkaitan dengan produk yang ditujukan ke dan dipahami seluruhnya oleh konsumen. Umumnya, sebagian besar rangsangan tersebut melalui indera penglihatan, walaupun ada beberapa pengecualian. Misalnya bagaimana sebuah perangkat radio tape berbunyi atau bagaimana sebuah baju sutra dirasakan juga mempengaruhi kognisi, afeksi, dan perilaku konsumen. 1. Ciri-ciri Produk Produk dan ciri-ciri produk adalah perangsangan utama yang mempengaruhi afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen. Ciri-ciri tersebut dievaluasi konsumen dalam hal kesesuaian dengan tata nilai, kepercayaan, dan pengalaman pada masa lampau mereka. Pemasaran dan informasi-informasi lainnya juga mempengaruhi apakah pembelian dan penggunaan suatu produk akan menjanjikan sesuatu yang bermamfaat. Misalnya, ciri-ciri produk sebuah baju baru antara lain warna, material, panjang lengan, jenis dan jumlah kancing, dan jenis kancing, dan jenis kerahnya. 2. Kemasan Kemasan adalah elemen dari lingkungan produk yang untuknya pemasar menanamkan uang lebih dari 50 milyar dolar pertahun. Asal muasalnya ada empat sasaran pengemasan yang selalu dipertimbangkan. Pertama, kemasan harus melindungi produk di sepanjang perjalanannya melalui saluran distribusi hingga mencapai sasarannya. Kedua, kemasan harus ekonomis dan tidak menambahkan biaya yang tidak dibutuhkan pada produk. Ketiga, kemasan harus memungkinkan konsumen menyimpan dan menggunakannya dengan mudah. Keempat, kemasan secara efektif dapat digunakan untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Dalam strategi pengemasan produk harus mempertimbangkan: a. Warna kemasan — Dampak ini sekedar menarik perhatian konsumen dengan cara menggunakan warna yang menarik perhatian. Akan tetapi, selama ini para ahli berkeyakinan bahwa warna kemasan menggambarkan suatu makna bagi konsumen serta dapat digunakan secara strategis. Persepsi konsumen tentang suatu warna produk dapat berubah sejalan dengan perubahan warna kemasan. b. Identifikasi merek dan label informasi — ini akan memberikan rangsangan tambahan untuk dipertimbangkan oleh konsumen. Identifikasi merek untuk berbagai kasus dapat mempermuah pemebelian konsumen dan memungkinkan terjadinya proses pengembangan loyalitas. Termasuk dalam label informasi antara lain adalah instruksi penggunaan, kandungan, daftar bahan pembentuk atau bahan bku, peringatan penggunaan dan pemeliharaan produk dan sebagainya. STRATEGI PRODUK Strategi produk didesain untuk mempengaruhi konsumen baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, strategi produk baru didesain untuk mempengaruhi konsumen agar mau mencoba produk; untuk jangka panjang, strategi produk didesain untuk mengembangkan loyalitas merek dan mendapatkan pangsa pasar yang besar. A. Karakteristik Konsumen Dalam penganalisaan hubungan konsumen-produk, adalah penting untuk menyadari bahwa konsumen itu beragam dalam keinginan untuk mencoba suatu produk baru. Berbagai jenis konsumen yang berbeda dapat mengadopsi suatu produk baru pada tahapan siklus hidup produk yang berbeda pula. Salah satu fokus utama penelitian konsumen adalah untuk mengidentifikasi karakteristik inovator dan perbedaan mereka dari konsumen lainnya. Ulasan terhadap penelitian yang dilakukan ini menemukan bahwa inovator cenderung lebih berpendidikan dan lebih muda serta lebih memiliki mobilitas sosial, memiliki lebih banyak sikap yang cocok untuk menghadapi risiko (sikap petualang), partisipasi sosial yang lebih tinggi, dan lebih memiliki sikap kepemimpinan ketimbang konsumen lainnya. Inovator cenderung adalah pengguna berat produk-produk lain dalam kelas produk yang sama. Inovator dapat memiliki struktur pengetahuan yang berkembang lebih baik untuk suatu kategori produk tertentu. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengerti dan mengevaluasi produk-produk baru lebih cepat, dan dengan demikian juga lebih cepat mengadopinya ketimbang konsumen lainnya.’ B. Karakteristik Produk Karakteritik produk yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Kompabilitas (compability) adalah sejauh mana suatu produk konsisten dengan afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini. Misalnya jika kondisi-kondisi lainnya dianggap sama, jika suatu produk ternyata tidak membutuhkan perubahan penting pada nilai-nilai dan kepercayaan konsumen atau pada perilaku pembelian dan penggunaan konsumen maka konsumen tersebut akan lebih cenderung mencoba produk tersebut ketimbang produk lainnya. 2. Kemampuan untuk diuji coba (trialability) — sejauh mana suatu produk dapat dicoba dalam jumlah yang terbatas, atau dipilih kedalam jumlah-jumlah yang kecil jika untuk melakukan uji coba ternyata membutuhkan biaya yang tinggi. 3. Kemampuan untuk diteliti (observability) — mengacu pada sejauh mana produk atau dampak yang dihasilkan produk tersebut dapat dirasakan oleh konsumen lain. Produk baru sering didiskusikan masyarakat sehingga cenderung diadopsi lebih cepat. 4. Kecepatan (speed) adalah seberapa cepat mamfaat suatu produk dipahami oleh konsumen. Karena sebagian konsumen masih berorientasi pad keputusan yang dengan cepat dirasakan ketimbang yang ditunda, produk yang dapat memberikan mamfaat lebih cepat cenderung berkemungkinan lebih tinggi untuk paling tidak dicoba oleh konsumen. 5. Strategi pemasaran sejumlah variasi karakteristik produk merupakan penyebab keberhasilan atau kegagalan produk dan merek. Walaupun tidak sepenuhnya merupakan suatu karakteristik produk, kualitas strategi pemasaran yang digunakan juga memiliki peran apakah suatu produk itu berhasil dan berkemampulabaan. Strategi pemasaran disini adalah dalam promosi, harga,dan distribusi. Upaya-upaya untuk mempertahankan pelanggan: Memberikan kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini maka akan sulit bagi pesaing untuk masuk walaupun dengan harga yang lebih murah atau rangsangan lain.

Rabu, 18 April 2012

Demokrasi: Antara teori dan pelaksanaannya di indonesia

Nama : Nur Rahmi Mardiyah
Npm : 15210144
Kelas : 2 ea 15

4. Demokrasi: Antara teori dan pelaksanaannya di indonesia
A. pengantar: arti, Makna, dan manfaat demokrasi
Dimana rakyat dapat menyampaikan aspirasi atau suaranya secara langsung dalam memilih pimpinan daerah yaitu, gubernur, bupati/walikota dan presiden. Pmpinan daerah dan negara tersebut dilangsungkan dengan suasana LUBER (langsung, umum, bebas, dan rahasia). Fenomena, dimana rakyat memilih langsung pimpinan pemerintahan dikenal dengan istilah ‘’demokrasi’.
Demokrasi berasal dari kata yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kartos berarti pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahaan rakyat yaitu, pemerintahaan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.
Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahaan melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu.
Manfaat Demokrasi
Kehidupan masyarakat yang demokrasi, dimana kekuasan negara berada di tangan rakyat dan dilakukan dengan sistem perwakilan dan adanya peranan aktif masyarakat dapat memberikan manfaat bagi perkembangnya bangsa, negara, dan masyarakat.
1. Kesetaraan sebagai warga negara
Demokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama dengan sederajat. Prinsip kesetaraan tidak hanya menuntut bahwa kepentingan setiap orang harus diperlakuakan sama dan sederajat dalam kebijakan pemerintahann.
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum
Dibandingkan dengan pemerintahaan tipe lain seperti sosialis dan fasis, pemerintahaan yang demokrasi lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebetuhan rakyat biasa.
3. Pluralisme dan kompromi
Demokrasi mengandalkan debat terbuka, persuasi dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan dan kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan di antara para warga negara.
4. Menjamin hak-hak dasar
Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar. Diskusi sebagai metode mengungkapkan dan mengatasi masalah-masalah perbedaan dalam kehidupan sosial tidak dapat berwujud tanpa kebebasa-kebebasan.
5. Pembaruan kehidupan sosial
Demokrasi memungkinkan terjadinya pembaruan kehidupan sosial. Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin dan penggantian para politis dilakukan dengan cara damai, menjadikan sistem demokratis mampu menjamin pembaruaan kehidupan sosial.

B. Nilai-nilai Demokrasi
Harus ada keyakianan yang luas di masyarakat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik dibanding dengan sistem lainnya. Untuk menumbhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi tuntutan atau norma/nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dari demukrasi membutuhkan hal-hal berikut:
1. Keasadaraan akan pluralisme
2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat
3. Demokrasi membutuhkan kerja sama antarwrga masyarakat dan sikap serta itikad baik.
4. Demokarasi membutuhkan sikap kedewasaan
5. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.

C. Prinsip dan parameter demokrasi
Menurut Robert A. Dahl terdapat tujuh prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem pemerintahaan, yaitu:
1. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintahan. Dalam hal ini seperti; presiden, kabinet, dan pemerintahan daerah bertugas melaksanan pemerintahan berdasar mandat yang diperoleh dari pemilu.
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik adanya partisipasi aktif dari warga negara dan partisipasi dilakukan dengan teliti dan jujur.
3. Adanya hak memilih dan dipilh. Demokrasi berjalan setiap warga negara mendapatkan hak pilih. Hak memilih untuk memberikan hak pengawasaan rakyat terhadap pemerintahaan serta memutuskan pilihan yang terbaik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai rakyat.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapatan tanpa ancaman. Demokrasi membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, berserikat, dengan rasa aman.
5. Adanya kebebasan mengakses informasi. Demokrasi membutuhkan informasi yang akurat, untuk itu setiap warga negara harus mendapatkan akses informasi yang memadai.
6. Adanya kebebasan berseikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikart memberikan dorongan bagi warga negara yang merasa lemah dan untuk memperkuatnnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat.
D. Jenis-jenis demokrasi
Sejauh ini sudah dibahas pengertian, manfaat, prinsip, dan indikator demokrasi. Demokrasi ada beberapa jenis yang disebabkan perkembangan dalam pelaksanaanya diberbagai kondisi dan tempat.

1. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat

a. Demokrasi langsung
Dalam demokrasi langsung rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan
Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalyui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasaan langsungv dari rakyat
Merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk didalam lembaga perwakialn rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugas diawasi rakyat melalui inisiatif rakyat.
1. Referendum wajib
2. Referendum tidak wajib
3. Referendum konsultif

2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas
a. Demokrasi formal
Hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
b. Demokrasi material
Memandang manusia mempunyai kesamaan dalm bidang sosial-ekonomi sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
c. Demokrasi campuran
Merupakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas. Demokrasi berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

3. Berdasarkan prinsip ideologi
a. Demokrasi liberal
Membeikan kebebasan yang luas pada individu. Campuran tangan pemerintahan diminimalkan bahkan ditolak.
b. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
Bertujuan mensejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas.



4. Berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan negara
a. Demokrasi sistem parlementer
Ciri-ciripemerintahan parlementer;
1) DPR lebih kuat daripada parlementer
2) Kepala pemerintahan/kepala eksekusif disebut perdana menteri dan memimpin dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.
3) Program kebijakan kabinet denagn tujuan politik anggota parlemen.
4) Kedudukan kepala negara terpisah dari kepalka pemerintahann, biasanya hanya berfungsi sebagai simbol negara.
5) Jika pemerintahan dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerintahan.
b. Demokrasi sistem presiden
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah
1) Negara dikepalai presiden
2) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat langsung atau melaui badan perwakilan.
3) Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri
4) Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada presiden.

E. Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi dibidang politik, ada 4 macam demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan yaitu demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, dan demokrasi pancasila, demokrasi langsung pada era reformasi.
1. Demokrasi parlementer (liberal)
Demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil sehingga program dari suatupemerintahan tidak dapat dilaksanakan adalah sering bergantinya pemerintahan yang bertugas sebagai pelaksanan pemerintahan.
2. Demokrasi terpimpin
Secara konsepsional demokrasi terpimpin memiliki yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ungkapan presiden soekarno memberiakan amanat kepada konstituante tanggal 22 april 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin amtara lain;
1). Demokrasi terpimpin bukanlah diktator
2). Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa indonesia.
3. demokrasi pancasila pada era orde baru
Adanya berbagai penyelewngan dan permaslahan yang dialami bangsa indonesia pada masa berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.
4 demokrasi langsung pada era orde reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi masih tetap demokrasi pancasila. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanan demokrasi pada era orde reformasi sekarang ini, yaitu;
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Penganturan hak asasi manusia (HAM)
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi.

F. Mengembangkan sikap demokrasi
Untuk mengembangkan sikap demokrasi maka proses akan lebih efektif dalam dunia pendidikan formal. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh siswa dan mahasiswa adalah sbb;
1. Aktif mengungkapkan ide, gagasan, dan pikiran kepada guryu dan dosen
2. Siswa dan mahasiswa mempunyai motivasi lebih maju dan dewasa.
3. Mengembangkan kepekaan.
4. Mengembangkan derajat kesehatan dehingga sehat secara jasmani dan rohani
5. Mengembangkan perasaan sehingga menjadi halus dan bisa memahami orang lain.

G. Kajian kasus untuk demokrasi; antara teori dan pelaksanannya di indonesia
Komisi yudisial yang baru beberapa hari dilantik presiden susilo bambang yudhyono akan mendapat pekerjaan perdana. Pekerjan ini tentu akan menjadi perhatian masyarakat, aparat penegak hukum, politikus, pengamat politik.

Banyak kejanggalan
Ketua PKS depok dikeluarkan lebih dari 14 hari setelah gugatan diajukan 11 juli sudah menyalahi ketentuan da;lam undang-undang.

Terjadi konspirasi
Karena bisa mengubah hasil pilkada kota depok. Putusan PT jabar merupakan dagelan dengan memanipulasi data, fakta, adanya permaianan uang.

Sudah final
Jadi putusan itu tidak bisa diubah karena sudah final. Lomisi judisial hanya bisa memeriksa para hakim yang memproses gugatan itu di PT jabar. Jadi hanya perilaku hakimnya yang kami periksa dan hasilnya kami serahkan ke mahkamah agung untuk bahan pertimbangan dan tidak bisa mengubah keputusan itu.

Senin, 02 April 2012

Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Nur Rahmi Mardiyah
Kelas : 2 ea 15
Npm : 15210144

A) RASA HORMAT & TANGGUNG JAWAB
Rasa hormat itu merupakan sebuah keputusan yang harus diterapkan dalam diri kita setiap hari bahkan setiap saat. Namun pada umumnya pasangan-pasangan zaman sekarang ini banyak yang mengabaikan nasihat rasul Paulus itu, terutama para suami yang menempatkan “rasa hormat” kepada isterinya pada “tingkatan lebih rendah” setelah hobby dan kesibukan yang lain.
Contohnya : Pekerjaan di kantor, seminar-seminar, sebuah bola golf yang kecil, hura-hura bersama kawan-kawan dekat, dan bahkan tayangan “tertentu” di telivisi memperoleh tempat pada “tingkatan yang lebih tinggi” dalam hidupnya. Ini merupakan kenyataan yang sering muncul sebagai pernyataan dan pengakuan para ibu rumah-tangga yang “kesepian” di rumah. Namun ada pula sebaliknya, para isteri yang menjadi wanita karier dan memiliki penghasilan besar serta sebagai penopang kehidupan keluarga, memandang rendah suaminya.
tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.

Dalam kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan sebagai keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Contohnya : Memberi teladan yang baikTetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip, Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci.

b) BERSIKAP KRITIS

Sikap kritis artinya seseorang dituntut menjadi seseorang dengan tipe extraordinary yang selalu memiliki idealisme, kepekaan dan kepedulian sosial, serta keberanian menyatakan kebenaran terhadap penerapan suatu ketentuan peraturan perundang-undangan. Jalannya roda penerapan peraturan perundang-undangan merupakan salah satu bagian dari ruang kontribusi masyarakat kritis.

Contohnya : kritis terhadap media massa, yang memacu gerakan pemantauan media (media watch) di tengah masyarakat. Selanjutnya, ditilik dari aspek substansi pesan (content), media massa diharapkan dapat berpartisipasi dalam membangun masyarakat multikultur dengan cara sebagai berikut: Pertama, memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai egaliterisme, toleransi dalam pluralisme kepada masyarakat. Mudahnya orang atau kelompok melakukan tindak kekerasan terhadap orang atau kelompok lain, sesungguhnya diawali ... media massa seperti pisau bermata dua, berperan positif sekaligus juga berperan negatif. Peran positif media massa berupa: (1) kontribusi dalam menyebarluaskan dan memperkuat kesepahaman antarwarga; (2) pemahaman terhadap adanya kemajemukan sehingga melahirkan penghargaan terhadap budaya lain; (3) sebagai ajang publik dalam mengaktualisasikan aspirasi yang beragam; (4) sebagai alat kontrol publik masyarakat dalam mengendalikan seseorang, kelompok, golongan, atau lembaga dari perbutan sewenang-w ... massa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membangun masyarakat multikultur karena perannya yang sangat potensial untuk mengangkat opini publik sekaligus sebagai wadah berdialog antarlapisan masyarakat. Terkait dengan isu keragaman budaya (multikulturalisme), peran media massa seperti pisau bermata dua, berperan positif sekaligus juga berperan negatif. Peran positif media massa berupa: (1) kontribusi dalam menyebarluaskan dan memperkuat kesepahaman antarwarga; (2) pemahaman terhadap adanya Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membangun masyarakat multikultur karena perannya yang sangat potensial untuk mengangkat opini publik sekaligus sebagai wadah berdialog antarlapisan masyarakat. Terkait dengan isu keragaman budaya (multikulturalisme), peran media massa seperti pisau bermata dua, berperan positif sekaligus juga berperan negatif. Peran positif media massa berupa: (1) kontribusi dalam menyebarluaskan dan memperkuat kesepahaman antarwarga; (2) pemahaman terhadap adanya kemajemukan sehingga melahirkan penghargaan terhadap budaya lain; (3) sebagai ajang publik dalam mengaktualisasikan aspirasi yang beragam; (4) sebagai alat kontrol publik masyarakat dalam mengendalikan seseorang, kelompok, golongan, atau lembaga dari perbutan sewenang-wenang, (5) meningkatkan kesadaran terhadap persoalan sosial, politik, dan lain-lain di lingkungannya. Peran negatif media massa dapat berujud sebagai berikut: (1) media memiliki dan kekuatan ’penghakiman’ sehingga penyampaian yang stereotype, bias, dan cenderung imaging yang tidak sepenuhnya menggambarkan realitas bisa nampak seperti kebenaran yang terbantahkan; (2) media memiliki kekuatan untuk menganggap biasa suatu tindakan kekerasan. Program-program yang menampilkan kekerasan yang berbasiskan etnis, bahasa dan budaya dapat mendorong dan memperkuat kebencian etnis dan perilaku rasis; (3) media memiliki kekuatan untuk memprovokasi berkembangnya perasaan kebencian melalui penyebutan pelaku atau korban berdasarkan etnis atau kelompok budaya tertentu; (4) pemberitaan yang mereduksi fakta sehingga menghasilkan kenyataan semu (false reality).
c) MEMBUKA DISKUSI DAN DIALOG
A). Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok untuk bertukar pikiran secara teratur dan terarah. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Pengertian umum diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi dengan tujuan untuk menemukan pemecahan yang paling baik berdasarkan berbagai masukan. Diskusi sebagai suatu bentuk pembelajaran umum adalah suatu cara pembelajaran di mana peserta didik (murid, mahasiswa) mendiskusikan (membicarakan, mencari jawaban bersama) dengan cara saling memberikan pendapatnya, kemudian disaring untuk ditemukan kesimpulan. Tentu saja dengan persyaratan semua anggota diskusi harus menguasai masalah yang didiskusikan . Selain itu diskusi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu. Menurut Tarmudji, ia menjelaskan bahwa diskusi adalah percakapn ilmiah yang berisi pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide, serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang untuk memperoleh kebenaran.
Contohnya diskusi : membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Sebagai contoh saya sajikan kalimat pembuka sebagai berikut :Selamat Pagi.Ass. Wr. Wb.. Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan YME.. Ucapan Selamat Datang PesertaTugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta.
B). Dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau lebih agen, dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar memenuhi kaidah semantis dan pragmatis.
Contohny dialog:
Contoh Dialog

Quote:
Membeli Pulpen

A : Kemarin aku pergi ke toko 5000
B : Toko 5000? Apa itu?
A : Toko 5000 adalah toko yang rata-rata barangnya berharga Rp 5.000,-
B : Oh ya? Aku baru tahu. Di mana lokasinya?
A : Di Jalan Gatot Subroto, tidak jauh dari rumahku.
B : Barang-barang apa saja yang dijual di sana?
A : Macam-macam, mulai dari kebutuhan sekolah, buku-buku, kertas, pulpen, dan juga peralatan rumah tangga.
B : Apa yang kamu beli di sana kemarin?
A : Aku hanya membeli selusin pulpen.
B : Berapa harganya?
A : Ya Rp 5.000. Namanya juga Toko 5000.
B : Selusin pulpen Rp 5.000? Jadi kurang dari Rp 5.00 per biji? Apakah kualitasnya bagus?
A : Ya, lumayan. Aku membelinya untuk aku dan adik-adikku.
B : Aku juga ingin membelinya. Boleh lihat satu pulpenmu?
A : Ini.
B : Terima kasih. Nanti sore aku ke sana.

d). BERSIFAT TERBUKA
Bersifat terbuka adalah 1. tidak sengaja dibuka; tidak tertutup; tersingkap: matanya - lebar krn keheranan;
1. tidak terbatas pd orang tertentu saja; tidak dirahasiakan: rapat -;

Contohnya : hati nuraninya, tanggung jawabnya atas hak-hak asasinya & ke arah total, jadi bersifat totaliter dan akan menyangkut segala segi kehidupan.

e). RASIONAL
rasional itu ialah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan aturan hukum alam.
Contohnya :
Contoh dari tindakan rasional antara lain seperti:
• Seorang penjahat diadili karena kejahatannya
• Seseorang diberi hadiah karena sudah menolong orang lain
• seseorang harus menabung agar menjadi orang kaya
• Seseorang tidak mempercayai hal - hal yang belum dilihatnya
• Seseorang akan lebih berhati hati pada malam hari.
f). JUJUR
Jujur adalah Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran”.
Contohnya : tidak boleh berbohong, kita selalu jujur dalam kehidupan sehari-hari.
2. a) Visi dan Misi
Visi adalah tujuan atau sasaran yang ingin di capai.
Misi adalah adalah cara untuk mencapai misi itu sendiri.
sebagai contoh visi dan misi perusahaan di indonesia ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu
Visi : To become a leading InfoCom player in the region Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
Misi : Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.






b). Pendidikan Kewaganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan dalam pengertian sebagai Citizenship Education, secara substansif dan pedagonis yang dirancang untuk membangun warga negara yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur pendidikan.
Pendidikan kewaranegaraan dapat diartikan menjadi 2 golongan, yaitu Civic Education danCitizenship Education.Civic Education dapat diartikan sebagai suatu pelajaran yang dirancang untuk mempersiapkan para generasi muda agar setelah dewasa mampu berperan aktif dalam masyarakat, sedangkan cityzenship mempunyai arti yang lebih luas yang mencakup formal dan informal. Pendidikan kewarganegaraan dapat juga disebut civic education yang artinya adalah suatu program pendidikan yang merupakan perkembangan dan perluasan dari ilmu kewarganegaraan yang berfokus pada perluasan Demokrasi Politik, Demokrasi Sosial, dan Demokrasi Ekonomi dengan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Globalisasi berasal dari kata “ global “ yang berarti meliputi seluruh dunia. Jadi globalisasi berarti proses masuknya ke ruang lingkup dunia ( lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia )Beberapa pengertian globalisasi :
1. Globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan diantara elemen-elemen yang terjadi akibat perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional
2. Globalisasi juga bisa diartikan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
3. Selain itu globalisasi juga berarti meningkatnya saling keterkaitan antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik dan pertukaran kebudayaan. Jadi globalisasi mencakup semua bidang seperti proses perubahan sosial, arus informasi, aliran barang, jasa dan uang serta pertukaran budaya.

Rabu, 04 Januari 2012

Evaluasi keberhasilan koperasi dan PERAN KOPERASI

1. Evaluasi keberhasilan koperasi
• Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal. Koperasi adalah badan usaha yang di dasari dengan rasa tanggung jawab dan tegas pada setiap anggota-anggotanya, sehingga didalam koperasi ada kerja sama yang apik yang dapat menghasilkan hasi yang baik sesuai dengan tujuan yang akan di peroleh oleh para anggota. Koperasi juga adalah badan usaha yang pada dasarnya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Maka dari itu koperasi tidak terlepas dari efesiensi bagi dirinya, meskipun tujuan yang mendasarnya untuk melayani anggota. Ukuran yang terjadi untuk memanfaatkan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan oleh teori efesiensi , efektivitas serta waktu diperolehnya manfaat ekonomi tersebut. efesiensi dalam ilmu ekonomi di gunakan untuk merujuk penggunaan sejumlah konsep yang terkait pada penggunaan secara maksimal dan pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang ataupun jasa pada setiap waktu. Sebuah system ekonomi dapat di kategorikan memenuhi kriteria apabila :
a. Tidak ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur bila tidak ada pengorbanan
b. Tidak ada pengeluaran yang dapat di peroleh tanpa adanya peningkatan jumlah pemasukan
c. Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam satuan unit.

Definisi tersebut tidak akan selalu sama akan tetapi pada umumnya akan mencakup semua ide yang hanya dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia. Sebuah system ekonomi yang efisien dapat member lebih banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya. yang pertama mendasar dalil kesejahteraan berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien (tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar). Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah bertujuan membuat kebijakan yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi. Namun, tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan menghapus distorsi pasar maka akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Selanjutnya yang kedua berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada beberapa distorsi pasar maka tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja yang akan bergerak ke arah yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat sektor lain yang bisa menurunkan efisiensi. Efesiensi adalah penghematan pemasukan (input) yang di ukur dengan cara membandingkan pemasukan anggaran (Ia) dengan pemasukan realisasi atau sesungguhnya (Is), jika (Is) terbagi menjadi dua yaitu :
a. Manfaat ekonomi langsung (MEL) adalah manfaat ekonomi yang di terima langsung oleh anggota pada saat terjadinya transaksi antara anggota dan dengan koperasinya.
b. Manfaat ekonomi tidak langsung (MELT) adalah manfaat ekonomi yang di terima oleh anggota bukan pada saat terjadinya antara anggota dan dengan koperasinya, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya periode tertentu atau periode pelaporan keuangan atau penanggung jawaban pengurus dan dan pengawas yakni penerimaan SHU anggota.
Cara perhitungan manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota :
TME = MEL + MELT
MEN = (MEL + MELT) – BA
Dan cara perhitungan manfaat ekonomi langsung untuk para usaha koperasi yang
melakukan kegiatan serba usaha (multipurpose) baik secara individu maupun kelompok,
yaitu :
MEL = EFP + EFPK + EvS + EvP + EvPU
METL = SHUa

• Efektivitas Koperasi
Organisasi ekonomi yang memiliki keharusan menangani usaha berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas.
Prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mewujudkan produktivitas yang tinggi harus dipadukan dengan optimasi pelayanan dan kesejahteraan mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas yang setepatnya .Oleh sebab itu sampai saat ini mengukur efektivitas organisasi atau badan usaha lain sangat sederhana dibandingkan dengan mengukur efektivitas koperasi.
Organisasi koperasi tidak saja semata berkenaan dengan aspek ekonomi melainkan juga akan berkenaan dengan aspek sosialnya. Akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi yang selalu dalam keadaan bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan sumberdaya maka merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting.
• Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL
= Jika EvK >1, berarti efektif
• Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.
Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi :
PPK = S H U X 100%
Modal koperasi
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 118,432,448
= Rp. 86.62
Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.
RENTABILITAS KOPERASI
Untuk mengukur tingkat rentabilitas koperasi KSU SIDI maka digunakan rumus perhitungan sebagai berukut:
Rentabilitas = S H U X 100%
AKTIVA USAHA
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 518,428,769
Rp. 19.79 %

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa setiap Rp.100,- aktiva usaha mampu menghasilkan sisa hasil usaha sebesar Rp.19.79,-. Hal ini berarti koperasi KSU SIDI Sanur mampu mengembangkan usahanya dengan baik kea rah yang meningkat.

2. PERAN KOPERASI
• Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan dibawah ini :
v Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
v Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
v Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
v Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.
v Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif : Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.


• Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.


• Pasar Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Ciri dan sifat
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.
Monopoli yang Tidak Dilarang
• Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
• Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
• Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
• Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai karte
Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:
• Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
• Timbul inifisiensi produksi
• Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
• Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
• Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
• Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
• Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.
Macam-macam oligopoly
Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Ciri-ciri pasar oligopoly
Terdapat banyak penjual/ produsen yang menguasai pasar. Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak. Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.