Senin, 15 Oktober 2012
tugas sotkill perilaku konsumen Nur Rahmi Mardiyah 152110144 3EA15
Nama : Nur Rahmi Mardiyah
Npm : 15210144
Kelas : 3ea15
Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen adalah hubungan antara penciptaan suatu produk dan peluang penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologis) yaitu meliputi pemahaman tentang proses psikologi dalam diri konsumen sebagai individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang dipertimbangkan dalam strategi pemasaran/distribusi produk, riset pemasaran dalam konteks psikologi.
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa. Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa. Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai pemakai, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya.
Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu:
a. Efektivitas pengujian periklanan
b. Survei, pendapat konsumen
c. Penilaian sikap konsumen melalui rating scale dan projective to techniques
d. Pembagian pasar psikologis
e. Pengujian produk
f. Studi perilaku konsumen dalam keadaan alam.
Perilaku Konsumen Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan juga berfungsi kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan. Proses memutuskan untuk membeli ada dua macam, yaitu proses yang biasa atau terbatas dan proses yang diperpanjang (extended).
Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar.
1. Menurut Engel (1995), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
2. Menurut Loudon dan Bitta (1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.
3. Menurut Kotler dan Amstrong (2006), mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
• Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
• Perilaku konsumen menyangkut suatu proses kepurtusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan. Sebagai contoh adalah banyaknya lakunya boneka Barbie yang sangat cantik dan tentu saja sangat disukai para anak perempuan. Mereka akan meminta kepada orang tuanya untuk membeli boneka tersebut meski harganya tidaklah murah. Setelah dibelikan oleh orang tuanya, maka anak tersebut akan meminta lagi peralatan untuk bonekanya yang harganya pun tidaklah murah, lalu mereka akan meminta dibelikannya boneka lagi dengan jenis yang berbeda sangatlah besar. Dari contoh diatas dapat dilihat bagaimana perilaku konsumen (anak perempuan dalam hal ini) dalam menanggapi adanya poduk baru di lingkungannya.
Psikologi konsumen berkaitan pengaambilan keputusan dalam pemasaran
Penelitian konsumen membantu perusahaan dan organisasi meningkatkan pemasaran mereka memahami strategi oleh isu-isu seperti bagaimana
• Psikologi tentang bagaimana konsumen berpikir, merasa, akal, dan pilih antara alternatif yang berbeda (misalnya, merek, produk, dan pengecer);
• Psikologi tentang bagaimana konsumen dipengaruhi oleh atau dia lingkungannya (misalnya, budaya, keluarga, tanda, media);
• Perilaku konsumen saat berbelanja atau membuat keputusan pemasaran lainnya;
• Keterbatasan pengetahuan konsumen atau kemampuan memproses informasi mempengaruhi keputusan dan hasil pemasaran;
• Bagaimana konsumen motivasi dan strategi keputusan berbeda antara produk yang berbeda dalam tingkat pentingnya atau bunga yang mereka memerlukan untuk konsumen, dan
• Bagaimana marketer bisa beradaptasi dan meningkatkan kampanye pemasaran dan strategi pemasaran untuk lebih efektif menjangkau konsumen.
” Satu “resmi” definisi perilaku konsumen adalah “studi individu, kelompok, atau organisasi dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, aman, menggunakan, dan membuang produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan dan dampak bahwa proses terhadap konsumen dan masyarakat. ” Walaupun tidak perlu untuk menghafal definisi ini, ia membawa Facebook beberapa hal yang berguna:
• Perilaku terjadi baik untuk individu, atau dalam konteks kelompok (misalnya, teman mempengaruhi apa jenis pakaian seseorang memakai) atau organisasi (orang pada pekerjaan membuat keputusan untuk yang produk perusahaan harus menggunakan).
• Perilaku konsumen melibatkan penggunaan dan pembuangan produk serta studi tentang bagaimana mereka dibeli.
• menggunakan Produk sering menarik bagi pemasar, karena hal ini dapat mempengaruhi bagaimana sebuah produk adalah posisi terbaik atau bagaimana kita dapat mendorong peningkatan konsumsi. Karena masalah lingkungan banyak hasil dari penjualan produk (misalnya, oli motor yang dikirim ke sistem pembuangan untuk menghemat biaya daur ulang, atau sampah menumpuk di tempat pembuangan) ini juga merupakan daerah yang menarik.
• Perilaku konsumen melibatkan jasa dan ide serta produk-produk nyata.
• Dampak perilaku konsumen pada masyarakat juga relevansi. Sebagai contoh, pemasaran yang agresif dari makanan berlemak tinggi, atau pemasaran yang agresif kredit mudah, bisa berakibat serius bagi kesehatan nasional dan ekonomi.
Ada empat aplikasi utama perilaku konsumen:
• Yang paling jelas adalah untuk strategi pemasaran-yaitu, untuk membuat kampanye pemasaran yang lebih baik. Misalnya, dengan memahami bahwa konsumen lebih mudah menerima iklan makanan saat mereka lapar, kita belajar untuk menjadwalkan iklan snack sore. Dengan memahami bahwa produk-produk baru biasanya awalnya diadopsi oleh beberapa konsumen dan hanya menyebar kemudian, dan kemudian hanya secara bertahap, ke seluruh penduduk, kita belajar bahwa (1) perusahaan yang memperkenalkan produk baru harus dibiayai dengan baik sehingga mereka dapat tetap bertahan sampai produk mereka menjadi sukses komersial dan (2) adalah penting untuk menyenangkan pelanggan awal, karena mereka pada gilirannya akan berikutnya merek ‘pelanggan banyak pilihan mempengaruhi.
• Sayangnya, Accutane mengakibatkan cacat lahir parah jika diambil oleh wanita hamil. Meskipun dokter diminta untuk memperingatkan pasien perempuan mereka ini, jumlah masih menjadi hamil saat mengambil obat.. Untuk mendapatkan perhatian konsumen, Federal Drug Administration (FDA) mengambil langkah membutuhkan yang grafis gambar yang sangat dari bayi cacat ditampilkan pada wadah obat.
• \ Sosial melibatkan pemasaran mendapatkan ide menyeberang ke konsumen bukan menjual sesuatu. Marty Fishbein, seorang profesor pemasaran, melanjutkan cuti bekerja untuk Centers for Disease Control berusaha untuk mengurangi kejadian penularan penyakit melalui penggunaan narkoba ilegal. Solusi yang terbaik, jelas, akan jika kita bisa membuat pengguna obat terlarang untuk berhenti. bagaimanapun, dianggap tidak layak. Hal itu juga ditentukan bahwa praktek berbagi jarum terlalu tertanam di budaya obat harus dihentikan. Akibatnya, dengan menggunakan pengetahuan tentang sikap konsumen, Dr Fishbein menciptakan kampanye yang mendorong pembersihan jarum dengan pemutih sebelum berbagi mereka, sebuah tujuan yang diyakini lebih realistis.
• Sebagai manfaat final, perilaku konsumen belajar harus membuat kita konsumen yang lebih baik. Akal sehat menunjukkan, misalnya, bahwa jika Anda membeli sebotol cairan 64 ons deterjen, Anda harus membayar kurang per ons daripada jika anda membeli dua botol 32 ons. Dalam prakteknya, bagaimanapun, Anda sering membayar premi ukuran dengan membeli kuantitas yang lebih besar. ain. Dengan kata lain, dalam hal ini, mengetahui fakta ini akan menyadarkan Anda ke perlu memeriksa label unit biaya untuk menentukan apakah Anda benar-benar mendapatkan murah.
Ada beberapa unit di pasar yang dapat dianalisis. Tujuan utama kami dalam kursus ini adalah konsumen. Namun, kami juga akan perlu untuk menganalisis’s perusahaan sendiri kekuatan dan kelemahan dan orang-orang dari perusahaan yang bersaing. Anggaplah, misalnya, bahwa kita membuat suatu produk yang ditujukan untuk konsumen yang lebih tua, segmen berkembang. Sebuah perusahaan bersaing yang menargetkan bayi, pasar menyusut, kemungkinan akan mempertimbangkan reposisi terhadap pasar kami. Untuk menilai perusahaan potensial ancaman bersaing, kita perlu memeriksa aset (misalnya, teknologi, paten, pengetahuan pasar, kesadaran merek) terhadap tekanan yang dihadapi dari pasar. Akhirnya, kita perlu untuk menilai kondisi (lingkungan pemasaran). Sebagai contoh, meskipun kita mungkin telah mengembangkan produk yang menawarkan daya tarik yang besar bagi konsumen, resesi mungkin mengurangi permintaan secara dramatis.
Prinsip Perceptual Organization yang Dikaitkan dengan Strategi Pemasaran.
Pengorganisasian (perseptual organization)
Manusia cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak teratur.Stimuli yang banyak datang dari lingkungan tidak diserap begitu saja. Setiap orang melakukan pengorganisasian terhadap stumuli tersebut. Adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu hubungan figur dan lataberlakang, pengelompokan dan penyelesaian.
1) figur dan latar belakang
Misal sebuah foto yang di dalamnya ada ayah,ibu,anak dengan pemandangan lautnya. Keluarga adalah sebuah figur dan laut adalah latar belakang. Memang figur memperoleh porsi dominan dalam mendapat perhatian dibanding latar belakang. Karena setiap orang berusaha untuk melakukan seleksi terhadap stimuli.oleh karena itu tidak setiap stimuli memperoleh perhatian yang sama. Gambar adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana objek yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya. Pemasar harus membuat iklan dimana objek dan latar belakangnya mudah dibedakan.
2) pengelompokan
orang-orang cenderung melakukan pengelompokan terhadap stimuli yang diterima, sehingga dapat membentuk kesan atau gambaran yang seragam. Jadi tujuannya adalah untuk mempermudah interpretasi. Orang biasanya mengelompokan stimulus sehingga membentuk satu kesatuan arti. Ketika teman anda menanyakan nomor telepon, Anda menyebut 586 15 15. Menyebutkan tiga angka pertama, kemudian berikutnya dua angka- dua angka, proses menyebutkan angka nomor telepon terpisah –pisah tersebut disebut sebagai pengelompokan (grouping) agar mudah diingat.
3) penyelesaian
setiap orang cenderung untuk ”menyelesaikan”. Kecenderungan ini tercermin dari usaha untuk mengorganisasikan persepsi sehingga terbentuklah gambaran yang lengkap. Kalaupun pola stimuli tidak lengka, setiap orang cenderung menganggapnya lengkap.sadar atau tidak setiap orang cenderung berusaha mengisi bagian stimuli yang hilang, pada akhirnya lengkap menurut anggapann
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar